Nama : Rica Purnama Sari
Kelas : 2SA02
NPM : 18611369
Mata Kuliah : Softskill - Ilmu Sosial Dasar
PENGARUH
SOSIAL BUDAYA TERHADAP PENDIDIKAN
§ Latar Belakang
Manusia
Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial,
tidak dapat secara individu, selalu berkeinginan untuk tinggal bersama dengan
individu-individu lainnya, terutama pada aktivitas hidup yang berhubungan
dengan lingkungannya. Manusia saling berhubungan satu dengan yang lain,
sehingga suatu masyarakat dan aturan yang
menyebabkan suatu hubungan antar individu, individu dengan kelompok dan
kelompok dengan kelompok. Adanya norma-norma, adat istiadat, kepercayaan dalam
suatu masyarakat, semuanya berhubungan dengan keseimbangan. Agar tercipta suatu
hubungan yang serasi, baik dalam pengelolaan alam maupun dalam hubungan sosial.
Melihat hubungan tersebut maka kebudayaan menjadi mekanisme kontrol bagi
kelakuan manusia. Adanya tantangan alam dan respon masyarakat, mengakibatkan
kehidupan ini berkembang menjadi masyarakat menjadi dinamis.
Setiap saat timbul berbagai pemikiran untuk memberikan
respon terhadap tantangan alam tersebut. Dinamika masyarakat memberikan kesempatan kebudayaan untuk berkembang.
Sehingga secara singkat dapat dikatakan bahwa tidak ada kebudayaan tanpa
masyarakat, dan tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan
sebagai wadah pendukung. Sehingga dapat
dikatakan bahwa kebudayaan dan masyarakat merupakan satu kesatuan
sistem
.
§
Pengertian
kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Budaya sebagai pengetahuan adalah suatu
pengetahuan yang diperoleh manusia untuk digunakan sebagai pengalaman dan
tingkahlaku seseorang.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan
suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
§
Kebudayaan
di antara masyarakat
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki
sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang
memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan
induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena
perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, esthetic, agama, pekerjaan, pandangan
politik, dan gender.
§
Pendidikan sebagai pewarisan nilai-nilai kebudayaan
Pendidikan adalah suatu proses pewarisan
nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat dan proses
pengembangan kepribadian sesorang. Hasil budaya yang berupa tulisan dapat
dijadikan sebagai sumber belajar. Dalam masyarakat berbudaya tulis sumber
belajar selain tatap muka dalam pergaulan juga lewat tulisan dan lembaga
pendidikan yang diusahakan secara formal. Pendidikan
diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung. Proses belajar dapat terjadi di mana saja. Sekolah merupakan salah
satunya. Sekolah merupakan tempat kebudayaan, karena pada dasarnya proses
belajar merupakan proses pembudayaan. Dalam hal ini, proses pembudayaan di
sekolah adalah untuk pencapaian akademik siswa, untuk membudayakan sikap,
pengetahuan, keterampilan dan tradisi yang ada dalam suatu komunitas budaya,
serta untuk mengembangkan budaya dalam suatu komunitas melalui pencapaian
akademik siswa.
Pendidikan di sekolah bukan hanya
ditentukan oleh usaha murid secara individual atau berinteraksi murid dan guru
dalam proses belajar-mengajar, melainkan juga oleh interaksi murid dengan
lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi sosial yang dihadapinya didalam
maupun diluar sekolah. Anak itu berbeda-beda bukan hanya karena berbeda bakat
atau pembawaannya akan tetapi terutama karena pengaruh lingkungan sosial yang
berlain-lainan. Ia datang ke sekolah dengan membawa kebudayaan dirumah, yang mempunyai
corak tertentu, bergantung antara lain pada golongan atau status sosial,
kesukuan, agama, nilai-nilai dan aspirasi orang tuanya. Di sekolah ia akan
memilih teman, kelompok yang ada pada suatu
saat akan sangat mempengaruhi tingkah
lakunya. Selanjutnya anak dipengaruhi
oleh kepala sekolah dan guru-guru, yang masing-masing mempunyai kepribadian sendiri-sendiri
yang antara lain terbentuk atas golongan sosial dari mana ia berasal dari orang-orang
yang dipilihnya sebagai kelompok pergaulannya. Pendidikan sendiri dapat
dipandang sebagai sosialisasi, yang terjadi dalam interaksi sosial. Maka karena
itu sudah sewajarnya seorang pendidik harus berusaha menganalisa lapangan
pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan antara manusiawi dalam
keluarga di sekolah, diluar sekolah,dalam masyarakat dan sistem-sistem
sosialnya. Selain memandang anak sebagai makhluk sosial, sebagai anggota
dari berbagai macam lingkungan sosial.
Sosial
dan budaya adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Struktur sosial
masyarakat dan kebudayaan adalah suatu konteks, suatu lingkungan dan segala
sesuatu yang berada di dalamnya akan dapat dimengerti. Sosial budaya antara
masyarakat daerah satu berbeda dengan daerah lainnya. Hal tersebut dapat
dikatakan sebagai kekhasan mereka. Perbedaan tersebut terletak pada cara
berfikir, bersikap, berperilaku, tingkat perkembangan mereka, dan respon mereka
terhadap berbagai fenomena kehidupan internal dan eksternal.
Proses pembudayaan terjadi dalam bentuk
pewarisan tradisi budaya dari satu generasi kepada generasi berikutnya, dan
adopsi tradisi budaya oleh orang yang belum mengetahui budaya tersebut
sebelumnya. Pewarisan tradisi budaya dikenal sebagai proses enkulturasi,
sedangkan adopsi tradisi budaya dikenal sebagai proses akulturasi. Kedua proses
tersebut berujung pada pembentukan budaya dalam suatu komunitas. Proses
pembudayaan enkulturasi biasanya terjadi secara informal dalam keluarga,
komunitas budaya suatu suku, atau komunitas budaya suatu wilayah. Proses
pembudayaan enkulturasi dilakukan oleh orang tua, atau orang yang dianggap
senior terhadap anak-anak, atau terhadap orang yang dianggap lebih muda. Tata
krama, adat istiadat, keterampilan suatu suku/keluarga biasanya diturunkan
kepada generasi berikutnya melalui proses enkulturasi.
Sementara itu, proses akulturasi biasanya
terjadi secara formal melalui pendidikan. Proses pembelajaran di sekolah
merupakan proses pembudayaan yang formal atau proses akulturasi. Proses
akulturasi bukan semata-mata transmisi budaya dan adopsi budaya, tetapi juga
perubahan budaya. Seseorang yang tidak tahu, diberi tahu dan disadarkan akan
keberadaan suatu budaya, kemudian orang tersebut mengadopsi budaya tersebut.
Misalnya, seseorang yang pindah ke suatu tempat baru, kemudian mempelajari
bahasa, budaya, kebiasaan dari masyarakat di tempat baru tersebut, lalu orang
itu akan berbahasa dan berbudaya, serta melakukan kebiasaan sebagaimana
masyarakat di tempat itu. Kondisi masyarakat secara obyektif merupakan hasil
tali temali antara lingkungan alam, lingkungan sosial serta karakteristik
individu. Pada dasarnya perubahan sosial mempunyai ruang gerak yang
berlapis-lapis, dimulai dari kelompok terkecil seperti keluarga sampai
kelembagaan dalam masyarakat.
Masyarakat
negara yang maju memiliki nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai sosial budaya masyarakat itu
adalah sebagai berikut.
- Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
- Kejujuran dan integritas
- Bertanggung jawab
- Hormat pada aturan & hukum masyarakat
- Hormat pada hak orang/warga lain
- Cinta pada pekerjaan
- Berusaha keras untuk menabung & investasi
- Mau bekerja keras
- Tepat waktu
DAMPAK PENDIDIKAN
TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
Pendidikan harus mampu melakukan analisis
kebutuhan nilai, pengetahuan dan teknologi yang paling mendesak dapat
mengantisipasi kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan baik perubahan
secara budaya maupun secara sosial. Setiap masyarakat mewariskan kebudayaannya
agar tradisi kebudayaan tetap berkembang dan hidup melalui pendidikan. Apabila
dalam dunia pendidikan terjadi perubahan-perubahan maka hal ini pun secara
langsung maupun tak langsung akan terjadi dalam dunia kebudayaan dan
berpengaruh terhadap kebudayaan. Sebaliknya, jika terjadi perubahan-perubahan
dalam dunia kebudayaan akan berpengaruh juga terhadap pendidikan. Eratnya
hubungan antara pendidikan dan kebudayaan juga sering disebut dalam suatu
hubungan timbal balik artinya hubungan yang saling
mempengaruhi.Kebudayaan dan pendidikan sama-sama saling berpengaruh antara
satu dengan yang lainnya.
Source of data :