Perjuangan terakhir kami....
Kami
berjalan menyusuri fly over menuju tempat pembelian tiket busway dengan jalan
tergesa-gesa karena kami takut kantor detic.com sudah tutup. Sesampainya disana
kami segera membeli tiket Transjakarta menuju kuningan barat, dan kamipun
menunggu transjakarta datang. Akhirnya Transjakarta datang, kami segera masuk.
Alhamdulillah bus nya sepi jadi kami bebas untuk memilih tempat duduk dimanapun
kami inginkan. Seperti biasanya dengan tingkah laku onett yang kadang-kadang
aneh, lucu, ataupun gokil , dia memilih kursi paling atas. Onett mengajak aku,
feby dan agnes duduk diatas juga, akhirnya kami mengikuti kelakuan onett.
Ternyata duduk dipaling atas itu sungguh luar biasa enaknya, apalagi isi bus
nya sepi. Kejadian itu membuat keceriaan kami kembali lagi seperti biasanya
seakan-akan tidak ada masalah apapun diantara kami.
Beberapa
menit kemudian kami tiba dan langsung turun di kuningan barat untuk terus
melanjutkan ke ragunan, karena keasikan didalam busway sambil bercanda-canda
dan akhirnya kami sadar kalau kami kembali ke cawang lagi. Maklum kami jarang
banget naik transjakarta dan kami tidak hafal dengan rutenya. Agnes segera
bertanya kepada petugas, “ mas kita mau ke warung buncit dari sini kita kemana
lagi yah ?,” jawab petugasnya , “ mbak ko jauh banget sih sampai sini, makanya
mbak kalau tidak tau itu nanya jangan asal naik aja mbak. Petugasnya tambah
ngeselin. Agnes, “ saya juga dari tadi nanya kok mas tapi gatau deh bisa sampai
sini akhirnya. Petugas, “ yaudah nanti mbak turun di matraman 2 habis itu naik
lagi di duku. Agnes, “ ok mas terimakasih.
Tiba
di halte matraman kami turun untuk menaiki transjakarta lagi tapi etnah kenapa
kami kebingungan dan kembali kehilangan arah rutenya. Kami berinisiatif
menanyakan kepada petugasnya kembali. Petugas
menjawabnya juga dengan keraguan, kamipun tambah bingung. Akhirnya aku
berinisiatif untuk menelpon ayahku untuk menanyakan rute warung buncit,
walaupun dapat pencerahan rute tapi tetap saja aku kena omelan ayah karena
nyasar terlalu jauh, ya namanya juga nyasar kan mana ada yang tau kearah
mananya. Semua panic, gelisah, kebingungan, dan onett sudah merasa pusing. Kami
melihat google map dan ternyata kami kali ini tidak nyasar berkat petunjuk ayah
juga, makasih ayahku. Kami sudah berada di transjakarta sejak tadi sambil
melihat petunjuk google map. Tak lama kemudian kami melihat pemberhentian yang
sekarang yaitu buncit indah. Segera aku menanyakan ke petugas, lalu petugas
menjawab kalau satu kali lagi yaitu warung buncit. Lega rasanya warung
buncitpun dapat kami temukan.
Alhamdulillah
sampai di warung buncit. Kami segera menanyakan dimana letak kantor detic.com
agar tidak memakan waktu untuk mencari-cari alamat tersebut. ternyata kantor
detic.com tidak terlalu jauh berada dekat halte tersebut. Kami berjalan kira –
kira 30 meter, agnes berjalan didepan kami layaknya seorang ketua geng yang
sedang mencari-cari dimana letak kantor tersebut. Kami bertemu dengan satpam
itu, kata satpam itu kantor detic.com berada di lantai 2&5. Ucapan terima
kasih kepada satpam itu kami ucapkan. Kami berjalan tergesa-gesa menuju tempat
itu karena kami takut kantornya sudah tutup. Menuju lift, akhirnya smapi
dilantai 2 dan didepan kantronya. Dengan langkah tegas agnes dan peby langsung
bertanya kepada resepsionisnya,” sore mbak saya dari Universitas ini mau
melakukan kunjungan dan wawancara dalam rangka presentasi tugas Jurnalistik
dikampus, bisa kita bertemu dengan atasan mbak ??” dengan cepat dan dengan
ramahnya mbak itu langsung angkat telpon dan langsung menghubungi atasanya “pak
ini ada teman teman dari Universitas . .
. . mau ada wawancara untuk tugas, bagaimana ??” entah apa jawaban yang
diberikan oleh atasannya tapi seketika menutup telepon, mbak itu menyuruh kami untuk
duduk nunggu di depan saja.
Kami duduk menunggu entah siapa yang
akan kami wawancarai. Sekian lama menunggu kami mengobrol-ngobrol membahas apa
yang akan kami tanyakan. Sekian lama menunggu akhirnya muncul seorang bapak
berdiri depan kami sambil berjabat tangan dengan kami dan beliau meminta maaf
karena kami sudah menunggunya lama. Dan beliaupun langsung menyuruh kami masuk
ke dalam ruangannya. Ketika didalam
ruanganya beliau langsung menanyakan tujuan kedatangan kita disini dan dengan
keramahannya, beliau memperkenalkan diri,” saya Nanang sebagai HRD disini,”. Perkenalan
selesai kami langsung interview
beliau. Tanpa basa-basi lagi ternyata
beliau tau maksud kami, dan beliau meminta email kami. “Bapaknya sudah mengerti
maksud kami. Alhamdulillah baik banget bapak,” dalam hatiku.
Pak
Nanang menjelaskan beberapa sejarah penting detic.com dan proses pembuatan
berita dari detic.com secara detail namun singkat. Setelah beliau menjelaskan,
pak Nanang mengajak kami untuk berkeliling didalam kantor detic.com, kamipun
segera menyetujuinya. Dengan perasaan senang, kami mengelilingi kantor
detic.com ternyata karyawannya baik dan ramah.
Berkeliling
selesai, kami langsung berpamitan untuk pulang karena moment ini penting banget
kami tak lupa untuk mengabadikannya, yaitu foto bersama pak Nanang didepan
kantor detic.com tersebut.
Ini fotonya
guys :
Setelah
berfoto kami kembali berpamitan pulang karena matahari pun sudah tenggelam. Kami
turun ke lantai dasar dengan perasaan senang gembira. Tak lupa kami selalu
ucapkan syukur kepada Allah karena perjalanan hari ini sungguh berarti buat
kami. Dari perjuangan membuat surat keterangan, mengambilnya namun gagal karena
belum jadi suratnya, pertengkaran diantara kami karena telat, turun naik busway
berulangkali sampai nyasar ke Jakarta Timur namun ternyata alhasil yang kami
dapatkan sungguh luar biasa.
Benar banget
kata pepatah teman,
berakit-rakit kehulu berenang-rennag ketepian,
bersakit-sakit dahulu baru bersenang-senang
kemudian.
This is
the best moment, our experience, unforgettable moment we have. :)
Kami
kembali kerumah masing-masing, tapi sesungguhnya perjuangan kami belum selesai
karena kami belum menyusun makalah. Mari
kita berjuang lagi teman sampai hari esok kita presentasi. Good Luck. Have nice
dream all :)