Rintangan memperkuat hidup
Cobaan yang kualami ini seakan-akan membuatku
putus asa. kadang sampai berfikir ingin mati saja. entah darimana fikiran itu
datang. Fikiran negative yang mungkin terbenak dalam hidup semua orang tanpa
berfikir kearah yang lebih baik, saat mereka sudah benar-benar putus asa. Kalau
kata pepatah hidup segan matipun tak mau yang tersirat dalam hatinya. astagfirullah, buang jauh-jauh fikiran seperti itu cha! Allah membenci itu.
Life
is struggle and life must go on, dua kalimat yang seringku dengar. Aku juga
sudah menjalankannya tapi terkadang aku capek dengan semua ini Ya Allah. Aku
capek menjalani masa-masa sekarang, semuanya membuatku stress. Aku stress sama
tugas, Ujian semester, dan Penulisan ilmiah.
Pertama,
tugas deadline yang harus dikumpulkan setelah uts. Tugas itu yaitu tugas
softskill membuat tulisan sebanyak 50 dan membuat majas 20 serta tugas
jurnalistik yaitu mengumpulkan bab IV dari penulisan ilmiah yang ku buat. Tugas-tugas
tersebut demi sedikit sudah aku kerjakan tapi belum selesai-selesai sampai saat
ini. Setiap ingin menulis I have no idea to write.
Kedua,
UTS yang kujalani dalam sebulan. UTS ini paling menentukan nilai IPK karena porsentasinya
70%, jadi aku harus belajar segiat-giat mungkin. Yang terakhir karena PI. Ya PI,
penulisan ilmiah membuatku stress karena bab 1 yang ku buat selalu di revisi;
salah grammar atau salah dalam pembuatannya. Sampai-sampai bimbingan terakhir
sebelum UTS di depan dospem, mataku sudah bergelinang air mata, tak kuat lagi
aku menahannya dan segera menyudahi pertemuan tersebut. dospem hanya berkata,”
Don’t give up ! semangat terus yah. Kamu pasti sidang tahun ini.” Aamiin ya
allah. Terima kasih bu telah memberiku semangat.
Bukan
hanya dospem saja tapi orang tuaku, adik-adikku, sahabat-sahabatku dan
teman-temanku selalu memberiku semangat, motivasi dan nasihat-nasihat ketika
aku sudah mulai down dan giveup olehkarena itu aku bisa bangkit kembali. Yah..
walaupun aku memang banyak mengeluh, mengeluh dan terus mengeluh, tapi aku
bukan orang yang gampang putus asa. Hanya saja aku tak pandai mencari jalan keluar dan
gampang sekali mengeluarkan air mata. Bahkan selalu mengeluarkan air mata
ketika aku mendapatkan kesulitan dariMu. Cengeng itu sebutan banyak orang
untukku. Aku tak tau sampai kapan sebutan itu berakhir. Mungkin sampai aku
benar-benar dewasa dalam mneghadapi masalah tanpa mengeluarkan air mata. Aku bisa
menyimpulkan kalau ini sebenarnya bukan masalah tapi rintangan dalam hidup agar
lebih kuat dalam menjalankan hidup ini. Semangat terus cha!
Ya
Allah, jadikanlah aku orang yang lebih dewasa dalam bersikap. Permudahkanlah
aku dalam menjalani masa perkuliahan ini. Luluskanlah aku dengan nilai yang
baik. Sukseskanlah aku semuda mungkin ya Allah karena aku ingin membahagiakan
Ibu, Ayah dan adik-adikku, serta bahagiakanlah
orang-orang yang sayang kepadaku. :)
0 comments:
Posting Komentar