Rabu, 23 Januari 2013

Tugas softskill - ISD



Nama           : Rica Purnama Sari
Kelas          : 2SA02
NPM            : 18611369 
Mata Kuliah : Softskill - Ilmu Sosial Dasar

               PENGARUH SOSIAL BUDAYA TERHADAP PENDIDIKAN

§     Latar Belakang Manusia 
Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat secara individu, selalu berkeinginan untuk tinggal bersama dengan individu-individu lainnya, terutama pada aktivitas hidup yang berhubungan dengan lingkungannya. Manusia saling berhubungan satu dengan yang lain, sehingga suatu masyarakat dan aturan yang menyebabkan suatu hubungan antar individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Adanya norma-norma, adat istiadat, kepercayaan dalam suatu masyarakat, semuanya berhubungan dengan keseimbangan. Agar tercipta suatu hubungan yang serasi, baik dalam pengelolaan alam maupun dalam hubungan sosial. Melihat hubungan tersebut maka kebudayaan menjadi mekanisme kontrol bagi kelakuan manusia. Adanya tantangan alam dan respon masyarakat, mengakibatkan kehidupan ini berkembang menjadi masyarakat menjadi dinamis.
Setiap saat timbul berbagai pemikiran untuk memberikan respon terhadap tantangan alam tersebut. Dinamika masyarakat memberikan kesempatan kebudayaan untuk berkembang. Sehingga secara singkat dapat dikatakan bahwa tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat, dan tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan sebagai wadah  pendukung. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebudayaan dan masyarakat merupakan satu kesatuan sistem
.
§      Pengertian kebudayaan 

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
          Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
       Budaya sebagai pengetahuan adalah suatu pengetahuan yang diperoleh manusia untuk digunakan sebagai pengalaman dan tingkahlaku seseorang.
       Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

§      Kebudayaan di antara masyarakat 

Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, esthetic, agama, pekerjaan, pandangan politik, dan gender. 

§      Pendidikan sebagai pewarisan nilai-nilai kebudayaan 

Pendidikan adalah suatu proses pewarisan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat dan proses pengembangan kepribadian sesorang. Hasil budaya yang berupa tulisan dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dalam masyarakat berbudaya tulis sumber belajar selain tatap muka dalam pergaulan juga lewat tulisan dan lembaga pendidikan yang diusahakan secara formal. Pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung. Proses belajar dapat terjadi di mana saja. Sekolah merupakan salah satunya. Sekolah merupakan tempat kebudayaan, karena pada dasarnya proses belajar merupakan proses pembudayaan. Dalam hal ini, proses pembudayaan di sekolah adalah untuk pencapaian akademik siswa, untuk membudayakan sikap, pengetahuan, keterampilan dan tradisi yang ada dalam suatu komunitas budaya, serta untuk mengembangkan budaya dalam suatu komunitas melalui pencapaian akademik siswa.
         Pendidikan di sekolah bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara individual atau berinteraksi murid dan guru dalam proses belajar-mengajar, melainkan juga oleh interaksi murid dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi sosial yang dihadapinya didalam maupun diluar sekolah. Anak itu berbeda-beda bukan hanya karena berbeda bakat atau pembawaannya akan tetapi terutama karena pengaruh lingkungan sosial yang berlain-lainan. Ia datang ke sekolah dengan membawa kebudayaan dirumah, yang mempunyai corak tertentu, bergantung antara lain pada golongan atau status sosial, kesukuan, agama, nilai-nilai dan aspirasi orang tuanya. Di sekolah ia akan memilih teman, kelompok yang ada pada suatu saat akan sangat  mempengaruhi tingkah lakunya. Selanjutnya  anak  dipengaruhi oleh kepala sekolah dan guru-guru, yang masing-masing mempunyai kepribadian sendiri-sendiri yang antara lain terbentuk atas golongan sosial dari mana ia berasal dari orang-orang yang dipilihnya sebagai kelompok pergaulannya. Pendidikan sendiri dapat dipandang sebagai sosialisasi, yang terjadi dalam interaksi sosial. Maka karena itu sudah sewajarnya seorang pendidik harus berusaha menganalisa lapangan pendidikan dari segi sosiologi, mengenai hubungan antara manusiawi dalam keluarga di sekolah, diluar sekolah,dalam masyarakat dan sistem-sistem sosialnya. Selain memandang anak sebagai makhluk sosial, sebagai anggota dari berbagai macam lingkungan sosial.
       Sosial dan budaya adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Struktur sosial masyarakat dan kebudayaan adalah suatu konteks, suatu lingkungan dan segala sesuatu yang berada di dalamnya akan dapat dimengerti. Sosial budaya antara masyarakat daerah satu berbeda dengan daerah lainnya. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai kekhasan mereka. Perbedaan tersebut terletak pada cara berfikir, bersikap, berperilaku, tingkat perkembangan mereka, dan respon mereka terhadap berbagai fenomena kehidupan internal dan eksternal.
       Proses pembudayaan terjadi dalam bentuk pewarisan tradisi budaya dari satu generasi kepada generasi berikutnya, dan adopsi tradisi budaya oleh orang yang belum mengetahui budaya tersebut sebelumnya. Pewarisan tradisi budaya dikenal sebagai proses enkulturasi, sedangkan adopsi tradisi budaya dikenal sebagai proses akulturasi. Kedua proses tersebut berujung pada pembentukan budaya dalam suatu komunitas. Proses pembudayaan enkulturasi biasanya terjadi secara informal dalam keluarga, komunitas budaya suatu suku, atau komunitas budaya suatu wilayah. Proses pembudayaan enkulturasi dilakukan oleh orang tua, atau orang yang dianggap senior terhadap anak-anak, atau terhadap orang yang dianggap lebih muda. Tata krama, adat istiadat, keterampilan suatu suku/keluarga biasanya diturunkan kepada generasi berikutnya melalui proses enkulturasi.
        Sementara itu, proses akulturasi biasanya terjadi secara formal melalui pendidikan. Proses pembelajaran di sekolah merupakan proses pembudayaan yang formal atau proses akulturasi. Proses akulturasi bukan semata-mata transmisi budaya dan adopsi budaya, tetapi juga perubahan budaya. Seseorang yang tidak tahu, diberi tahu dan disadarkan akan keberadaan suatu budaya, kemudian orang tersebut mengadopsi budaya tersebut. Misalnya, seseorang yang pindah ke suatu tempat baru, kemudian mempelajari bahasa, budaya, kebiasaan dari masyarakat di tempat baru tersebut, lalu orang itu akan berbahasa dan berbudaya, serta melakukan kebiasaan sebagaimana masyarakat di tempat itu. Kondisi masyarakat secara obyektif merupakan hasil tali temali antara lingkungan alam, lingkungan sosial serta karakteristik individu. Pada dasarnya perubahan sosial mempunyai ruang gerak yang berlapis-lapis, dimulai dari kelompok terkecil seperti keluarga sampai kelembagaan dalam masyarakat.

 Masyarakat negara yang maju memiliki nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai sosial budaya masyarakat itu adalah sebagai berikut.
  1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
  2. Kejujuran dan integritas
  3. Bertanggung jawab
  4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat
  5. Hormat pada hak orang/warga lain
  6. Cinta pada pekerjaan
  7. Berusaha keras untuk menabung & investasi
  8. Mau bekerja keras
  9. Tepat waktu
DAMPAK PENDIDIKAN TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

Pendidikan harus mampu melakukan analisis kebutuhan nilai, pengetahuan dan teknologi yang paling mendesak dapat mengantisipasi kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan baik perubahan secara budaya maupun secara sosial. Setiap masyarakat mewariskan kebudayaannya agar tradisi kebudayaan tetap berkembang dan hidup melalui pendidikan.  Apabila dalam dunia pendidikan terjadi perubahan-perubahan maka hal ini pun secara langsung maupun tak langsung akan terjadi dalam dunia kebudayaan dan berpengaruh terhadap kebudayaan. Sebaliknya, jika terjadi perubahan-perubahan dalam dunia kebudayaan akan berpengaruh juga terhadap pendidikan. Eratnya hubungan antara pendidikan dan kebudayaan juga sering disebut dalam suatu hubungan timbal balik artinya hubungan yang saling mempengaruhi.Kebudayaan dan pendidikan sama-sama saling berpengaruh antara satu dengan yang lainnya. 

Source of data :      

Winnie The Pooh Glitter
/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too748.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too748.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

Template by:

Free Blog Templates