Selasa, 20 Mei 2014

#19 DIA


DIA PART I

Tahukah kalian rasanya seseorang  yang tengah jatuh cinta ? ya, pasti kalian tau dan pernah merasakannya, sama seperti aku. Tetapi, itu dulu … 4 tahun yang lalu. Ketika aku masih tinggal di pondok pesantren, aku bertemu dengannya, seorang laki-laki yang berhasil menarik perhatianku karena tingkah dan kepribadiannya. Pertama kali,  aku melihat dia saat upacara memperingati 17 agustusan, saat itu dia menjadi salah satu anggota kelompok paskibraka. Laki-laki itu mengingatkanku pada sosok yang pernah ku kenal sebelumnya. Aku berusaha mencari informasi lebih dalam tentang dia, namanya, apakah dia satu angkatan denganku? Hatiku menebak-nebak dengan rasa penasaran yang tinggi.

        Aku semakin penasaran dengan sosoknya ? sosok yang pernah kulihat sebelumnya ketika aku belum menetap di pondok pesantren ini, karena rasa ingin tauku yang tinggi, akhirnya aku bertanya dengan teman sebelahku. Aku bertanya kepada temanku tentang nama laki-laki itu, temanku menjawab.

“ oh namanya essant “ aku hanya mengiyakan kemudian kembali bertanya kepada temanku.
“ dia satu angkatan yah sama kita? “
“ iya, dia satu angkatan sama kita, memangnya kamu tidak pernah melihat dia?” temanku menatapku heran, sepertinya ia bingung mengapa aku tak mengenali essant, terlihat dari alisnya yang sedikit terangkat.
Aku menggeleng lemah,” iya aku tidak pernah melihatnya maka dari itu aku bertanya padamu”.

       Beberapa hari kemudian, ketika aku melewati kantor sekolah, tiba-tiba saja ada yang memanggilku dari samping, dan aku langsung menoleh ke arahnya. “ hi, cha dapat salam nih dari dia,” temanku menyenggol tubuh laki-laki di sebelahnya. Aku tak dapat melihatnya karena dia membelakangiku. “ dia siapa?” tunjukku, tetapi rasanya aku mengenal dia. Tak lama setelah aku bertanya, dia langsung membalikan badan dan aku terkejut, diapun salah tingkah sama sepertiku. Pandangannya malu-malu saat menatapku. Akupun memutuskan untuk langsung melangkahkan kakiku menuju asrama.

   Aku sering bertemu dengannya karena kebetulan kelas kami yang letaknya bersebelahan, dan berawal dari pertemuan sering inilah aku berkali-kali mendengar suaranya menyapaku. Namun ketika aku memalingkan wajah berusaha mencari sumber suara itu dia hanya berdiam diri seolah-olah bukan dialah yang memanggil. Mungkin dia malu itu sebabnya dia memanggilku tanpa tujuan yang jelas.

           Aku mulai merasakan sesuatu yang aneh di dalam diriku ketika berpapasan dengannya, contohnya saat aku berada dikelompok yang sama dengannya. Aku merasakan jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, ada rasa senang bercampur nervous yang bersatu didalam hatiku. Sepertinya aku sedang merasakan apa yang orang-orang sebut….. mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta. Oh ya, aku tak perlu takut rasa cintaku ini tak terbalas karena sepertinya dia juga menyukaiku, terlihat dari sorot matanya yang tak pernah lepas memandangku.

“ kamu mau aku mengembalikan bukumu? ” nadanya seperti meledek, membuatku sedikit kesal karena tingkahnya yang menyebalkan. Buku yang ku anggap hilang dan mati-matian aku cari ternyata ada di tangannya.
“ udah deh, sini kembaliin buku aku! “ masih dengan wajah yang cemberut, aku tak ingin berbicara lebih dengannya. Tetapi tiba-tiba dia menghampiriku dengan membawa sebuah coklat ditangannya.
“ Bukunya aku kembaliin nanti malam asalkan kamu mau menerima coklatku.” Ucapannya sedikit melembut, aku menatapnya sebal kemudian tersenyum. Dia juga tersenyum kepadaku.”
“ iya coklatnya aku terima, tapi jangan lupa yah kembalikan bukuku nanti malam. ” dia  mengangkat ibu jarinya pertanda “Ya”. Kemudian berlalu dari hadapanku dan kembali bermain bersama teman-temannya.

Pada malam harinya aku dan teman-teman yang lain berkumpul disalah satu aula pondok pesantrenku untuk menilai salah satu temanku yang tadi siang melakukan praktek mengajar. Ekor mataku mencari-cari keberadaan dia, aku mencarinya bukan untukku berzinah mata tetapi ingin menagih bukuku yang berada di tangannya. HAP! Akupun menemukannya.
“ Mana buku aku?”
Dia menoleh sekilas ke arahku dan menunjukkan senyum manisnya “ nanti aja bukunya aku kasih, sekarang bantuin aku buat nulis materi ini. “ aku hanya mengangukkan kepala dengan pasrah karena malas memperpanjang urusan dengannya.


Kamis, 15 Mei 2014

#18 Tugas wajib di semester 6



Penulisan Ilmiah di mulai

Menulis penulisan ilmiah adalah suatu kewajiban bagi mahasiswa atau mahasiswi semester 6 di Universitas Gunadarma. Penulisan Ilmiah yang sering disebut PI. PI hampir sama seperti skripsi yaitu melakukan penelitian. Dalam pembuatan PI diberi waktu sekitar 3 bulan lebih.
     Aku adalah mahasiswi semester 6 yang sedang menjalankan PI. Karena aku jurusan sastra inggris, PI dibagi tiga macam penelitian yaitu linguistik, sastra dan terjemahan. PI linguistik dan sastra terdapat lima bab sedangkan terjemahan hanya tiga bab saja yang harus disusun.
     Dari jauh-jauh hari bahkan sudah berbulan-bulan, aku sudah memikirkan apa yang harus diteliti dan akhirnya aku memilih untuk mengambil linguistik lebih spesifiknya grammar.
     Kamis, tanggal 20 maret 2014 adalah pertemuan pertama dengan dosen pembimbing serta pembagian kelompok PI. Aku berharap siapapun itu bisa membimbingku dengan baik dalam pembuatan PI.  Pukul 15.00 seluruh anak kelas 3SA02 sudah menunggu dosen pembimbing tapi satupun dari mereka belum hadir. Beberapa menit kemudian hadirlah seorang dosen. Dosen itu menyebutkan nama-nama yang akan dibimbingnya, namun ternyata aku tidak termasuk dalam kelompoknya. Kami masih saja tetap menunggu satu dosen lagi karena dosen ini masih dalam perjalanan menuju kelas kami. Dan  satu dosennya lagi sudah memberi kabar kepadaku bahwa ia tidak bisa datang. Semakin ramai kelas karena tidak sabar menunggu. Akhirnya kami dapat informasi kalau ia tidak bisa hadir juga tapi ia mengumumkan nama-namanya lewat sms. Namaku termasuk dalam kelompok itu.
     Dospem yang sesuai dengan PI ku karena ia memang ahli dalam linguistik apalagi grammar. Rasanya tidak sabar bertemu dengannya untuk mengajukan judul PI, menanyakan bagaimana cara membuatnya, dan menyelesaikan PI dengan baik sampai sidang. Permudahkanlah YA ALLAH. Okay… see you next week ibu dospem.

#17 Semangat terus CHA

 Rintangan memperkuat hidup         
                                 
Cobaan yang kualami ini seakan-akan membuatku putus asa. kadang sampai berfikir ingin mati saja. entah darimana fikiran itu datang. Fikiran negative yang mungkin terbenak dalam hidup semua orang tanpa berfikir kearah yang lebih baik, saat mereka sudah benar-benar putus asa. Kalau kata pepatah hidup segan matipun tak mau yang tersirat dalam hatinya. astagfirullah, buang jauh-jauh fikiran seperti itu cha! Allah membenci itu.
     Life is struggle and life must go on, dua kalimat yang seringku dengar. Aku juga sudah menjalankannya tapi terkadang aku capek dengan semua ini Ya Allah. Aku capek menjalani masa-masa sekarang, semuanya membuatku stress. Aku stress sama tugas, Ujian semester, dan Penulisan ilmiah.
      Pertama, tugas deadline yang harus dikumpulkan setelah uts. Tugas itu yaitu tugas softskill membuat tulisan sebanyak 50 dan membuat majas 20 serta tugas jurnalistik yaitu mengumpulkan bab IV dari penulisan ilmiah yang ku buat. Tugas-tugas tersebut demi sedikit sudah aku kerjakan tapi belum selesai-selesai sampai saat ini. Setiap ingin menulis I have no idea to write.
    Kedua, UTS yang kujalani dalam sebulan. UTS ini paling menentukan nilai IPK karena porsentasinya 70%, jadi aku harus belajar segiat-giat mungkin. Yang terakhir karena PI. Ya PI, penulisan ilmiah membuatku stress karena bab 1 yang ku buat selalu di revisi; salah grammar atau salah dalam pembuatannya. Sampai-sampai bimbingan terakhir sebelum UTS di depan dospem, mataku sudah bergelinang air mata, tak kuat lagi aku menahannya dan segera menyudahi pertemuan tersebut. dospem hanya berkata,” Don’t give up ! semangat terus yah. Kamu pasti sidang tahun ini.” Aamiin ya allah. Terima kasih bu telah memberiku semangat.
          Bukan hanya dospem saja tapi orang tuaku, adik-adikku, sahabat-sahabatku dan teman-temanku selalu memberiku semangat, motivasi dan nasihat-nasihat ketika aku sudah mulai down dan giveup olehkarena itu aku bisa bangkit kembali. Yah.. walaupun aku memang banyak mengeluh, mengeluh dan terus mengeluh, tapi aku bukan orang yang gampang putus asa. Hanya saja aku tak pandai mencari jalan keluar dan gampang sekali mengeluarkan air mata. Bahkan selalu mengeluarkan air mata ketika aku mendapatkan kesulitan dariMu. Cengeng itu sebutan banyak orang untukku. Aku tak tau sampai kapan sebutan itu berakhir. Mungkin sampai aku benar-benar dewasa dalam mneghadapi masalah tanpa mengeluarkan air mata. Aku bisa menyimpulkan kalau ini sebenarnya bukan masalah tapi rintangan dalam hidup agar lebih kuat dalam menjalankan hidup ini. Semangat terus cha!
         Ya Allah, jadikanlah aku orang yang lebih dewasa dalam bersikap. Permudahkanlah aku dalam menjalani masa perkuliahan ini. Luluskanlah aku dengan nilai yang baik. Sukseskanlah aku semuda mungkin ya Allah karena aku ingin membahagiakan Ibu, Ayah dan adik-adikku, serta  bahagiakanlah orang-orang yang sayang kepadaku.  :) 

Sabtu, 10 Mei 2014

#16 Kamu Jahat



Cant believe that im fool again !
 
Hanya kata itu yang bisa aku ungkapkan.. Terlalu percaya akan cinta sejati yang tak pernah berujung. Padahal aku bisa mengira seperti apa akhir cerita itu, namun apa ? Yang selalu aku bayangkan yaitu perjalanan menuju akhir bahagia, tapi nyatanya hanya kesedihan, kekecewaan, perasaan sakit hati yang terlalu dalam. 

Kamu terlalu jahat bagiku. Kamu terlalu jahat untuk hidupku. Kenapa aku pernah bertemu denganmu? Kenapa kamu pernah dihatiku ? Kenapa kamu datang dan pergi dihidupku ? Ataukah kamu hanya singgah sebentar dihidupku dan dihatiku ? Lalu kamu pergi ketika kamu sudah mendapatkan kebahagian dengan yang lain ? Kamu pikir kamu tuh siapa ? Kamu pikir aku tuh siapa ? 

Kamu adalah orang terjahat yang pernah aku kenal selama ini. Kamu terlalu jahat di hidupku. Aku ingin kamu pergi dari hidupku dan jangan pernah kembali lagi. Aku tau allah itu sutradara yang paling luar biasa dalam membuat skenario kehidupan namun bagiku cerita ini sudah berakhir. Cerita aku dan kamu. Akhir cerita menyedihkan.

Ya Allah, aku sedih...
Aku kecewa...
Aku tak sanggup..
Aku pasrah...
Namun..
Aku senang...
Aku tak kecewa...
Aku sanggup...
Aku tak putus asa... 


Aku tau maksudmu ya allah dengan jalan cerita ini. Aku tau kau memberiku yang terbaik pada waktunya. Waktu yang belum aku tau kapan akan tiba. aku hanya berharap waktu itu akan secepatnya tiba, dan aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuk orang-orang yang menyanyangiku. Melakukan semua dengan tulus ikhlas walaupun tidak sama seperti yang kuinginkan. Allah tidak akan mempertemukan setiap umatnya dengan sia-sia, pasti allah mempunyai tujuan tersebut untuk kita belajar menjadi lebih baik dalam menjalani hidup. 

Terima kasih untukmu yang pernah hadir dalam hidupku walaupun hanya sementara.

Jumat, 02 Mei 2014

# 15 Perjuangan part IV



 Perjuangan terakhir kami....
 
Kami berjalan menyusuri fly over menuju tempat pembelian tiket busway dengan jalan tergesa-gesa karena kami takut kantor detic.com sudah tutup. Sesampainya disana kami segera membeli tiket Transjakarta menuju kuningan barat, dan kamipun menunggu transjakarta datang. Akhirnya Transjakarta datang, kami segera masuk. Alhamdulillah bus nya sepi jadi kami bebas untuk memilih tempat duduk dimanapun kami inginkan. Seperti biasanya dengan tingkah laku onett yang kadang-kadang aneh, lucu, ataupun gokil , dia memilih kursi paling atas. Onett mengajak aku, feby dan agnes duduk diatas juga, akhirnya kami mengikuti kelakuan onett. Ternyata duduk dipaling atas itu sungguh luar biasa enaknya, apalagi isi bus nya sepi. Kejadian itu membuat keceriaan kami kembali lagi seperti biasanya seakan-akan tidak ada masalah apapun diantara kami.

Beberapa menit kemudian kami tiba dan langsung turun di kuningan barat untuk terus melanjutkan ke ragunan, karena keasikan didalam busway sambil bercanda-canda dan akhirnya kami sadar kalau kami kembali ke cawang lagi. Maklum kami jarang banget naik transjakarta dan kami tidak hafal dengan rutenya. Agnes segera bertanya kepada petugas, “ mas kita mau ke warung buncit dari sini kita kemana lagi yah ?,” jawab petugasnya , “ mbak ko jauh banget sih sampai sini, makanya mbak kalau tidak tau itu nanya jangan asal naik aja mbak. Petugasnya tambah ngeselin. Agnes, “ saya juga dari tadi nanya kok mas tapi gatau deh bisa sampai sini akhirnya. Petugas, “ yaudah nanti mbak turun di matraman 2 habis itu naik lagi di duku. Agnes, “ ok mas terimakasih.
Tiba di halte matraman kami turun untuk menaiki transjakarta lagi tapi etnah kenapa kami kebingungan dan kembali kehilangan arah rutenya. Kami berinisiatif menanyakan kepada petugasnya kembali.  Petugas menjawabnya juga dengan keraguan, kamipun tambah bingung. Akhirnya aku berinisiatif untuk menelpon ayahku untuk menanyakan rute warung buncit, walaupun dapat pencerahan rute tapi tetap saja aku kena omelan ayah karena nyasar terlalu jauh, ya namanya juga nyasar kan mana ada yang tau kearah mananya. Semua panic, gelisah, kebingungan, dan onett sudah merasa pusing. Kami melihat google map dan ternyata kami kali ini tidak nyasar berkat petunjuk ayah juga, makasih ayahku. Kami sudah berada di transjakarta sejak tadi sambil melihat petunjuk google map. Tak lama kemudian kami melihat pemberhentian yang sekarang yaitu buncit indah. Segera aku menanyakan ke petugas, lalu petugas menjawab kalau satu kali lagi yaitu warung buncit. Lega rasanya warung buncitpun dapat kami temukan.
Alhamdulillah sampai di warung buncit. Kami segera menanyakan dimana letak kantor detic.com agar tidak memakan waktu untuk mencari-cari alamat tersebut. ternyata kantor detic.com tidak terlalu jauh berada dekat halte tersebut. Kami berjalan kira – kira 30 meter, agnes berjalan didepan kami layaknya seorang ketua geng yang sedang mencari-cari dimana letak kantor tersebut. Kami bertemu dengan satpam itu, kata satpam itu kantor detic.com berada di lantai 2&5. Ucapan terima kasih kepada satpam itu kami ucapkan. Kami berjalan tergesa-gesa menuju tempat itu karena kami takut kantornya sudah tutup. Menuju lift, akhirnya smapi dilantai 2 dan didepan kantronya. Dengan langkah tegas agnes dan peby langsung bertanya kepada resepsionisnya,” sore mbak saya dari Universitas ini mau melakukan kunjungan dan wawancara dalam rangka presentasi tugas Jurnalistik dikampus, bisa kita bertemu dengan atasan mbak ??” dengan cepat dan dengan ramahnya mbak itu langsung angkat telpon dan langsung menghubungi atasanya “pak ini ada teman teman dari Universitas  . . . . mau ada wawancara untuk tugas, bagaimana ??” entah apa jawaban yang diberikan oleh atasannya tapi seketika menutup telepon, mbak itu menyuruh kami untuk duduk nunggu di depan saja.

          Kami duduk menunggu entah siapa yang akan kami wawancarai. Sekian lama menunggu kami mengobrol-ngobrol membahas apa yang akan kami tanyakan. Sekian lama menunggu akhirnya muncul seorang bapak berdiri depan kami sambil berjabat tangan dengan kami dan beliau meminta maaf karena kami sudah menunggunya lama. Dan beliaupun langsung menyuruh kami masuk ke dalam ruangannya.  Ketika didalam ruanganya beliau langsung menanyakan tujuan kedatangan kita disini dan dengan keramahannya, beliau memperkenalkan diri,” saya Nanang sebagai HRD disini,”. Perkenalan selesai kami  langsung interview beliau.  Tanpa basa-basi lagi ternyata beliau tau maksud kami, dan beliau meminta email kami. “Bapaknya sudah mengerti maksud kami. Alhamdulillah baik banget bapak,” dalam hatiku.

Pak Nanang menjelaskan beberapa sejarah penting detic.com dan proses pembuatan berita dari detic.com secara detail namun singkat. Setelah beliau menjelaskan, pak Nanang mengajak kami untuk berkeliling didalam kantor detic.com, kamipun segera menyetujuinya. Dengan perasaan senang, kami mengelilingi kantor detic.com ternyata karyawannya baik dan ramah.
Berkeliling selesai, kami langsung berpamitan untuk pulang karena moment ini penting banget kami tak lupa untuk mengabadikannya, yaitu foto bersama pak Nanang didepan kantor detic.com tersebut.

Ini fotonya guys :





Setelah berfoto kami kembali berpamitan pulang karena matahari pun sudah tenggelam. Kami turun ke lantai dasar dengan perasaan senang gembira. Tak lupa kami selalu ucapkan syukur kepada Allah karena perjalanan hari ini sungguh berarti buat kami. Dari perjuangan membuat surat keterangan, mengambilnya namun gagal karena belum jadi suratnya, pertengkaran diantara kami karena telat, turun naik busway berulangkali sampai nyasar ke Jakarta Timur namun ternyata alhasil yang kami dapatkan sungguh luar biasa.

Benar banget kata pepatah teman,
 berakit-rakit kehulu berenang-rennag ketepian,
 bersakit-sakit dahulu baru bersenang-senang kemudian.  
This is the best moment, our experience, unforgettable moment we have. :)
Kami kembali kerumah masing-masing, tapi sesungguhnya perjuangan kami belum selesai karena kami belum menyusun makalah.  Mari kita berjuang lagi teman sampai hari esok kita presentasi. Good Luck. Have nice dream all :) 

Winnie The Pooh Glitter
/* Start http://www.cursors-4u.com */ body, a:hover {cursor: url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too748.ani), url(http://cur.cursors-4u.net/toons/too-8/too748.png), progress !important;} /* End http://www.cursors-4u.com */

Template by:

Free Blog Templates